Kota Medan kembali diguncang kabar mengejutkan. Seorang ustaz berinisial AR, yang dikenal sebagai tokoh agama dan penceramah di beberapa kampus ternama, diduga mencabuli seorang mahasiswi di sebuah hotel di kawasan Medan Petisah. Kejadian yang disebut-sebut terjadi pada awal April 2025 ini langsung menyita perhatian publik.
Mahasiswi berusia 20 tahun itu awalnya diajak oleh ustaz AR untuk membicarakan masalah akademik dan spiritual. Namun, pertemuan tersebut berujung di kamar hotel. Korban mengaku mengalami tindakan tidak senonoh yang membuatnya trauma dan ketakutan. Setelah beberapa hari menimbang, korban akhirnya menceritakan kejadian itu kepada orang tuanya.
Laporan Polisi dan Tindakan Hukum
Mendengar pengakuan anaknya, orang tua korban tidak tinggal diam. Mereka segera melaporkan kasus tersebut ke Polrestabes Medan. Dalam laporan resmi, disebutkan bahwa korban mengalami pelecehan seksual dan tekanan psikologis yang cukup berat.
Petugas kepolisian kini tengah menyelidiki kasus ini secara intensif. Bukti rekaman CCTV hotel dan hasil visum sudah dikumpulkan untuk memperkuat laporan. Tak hanya itu, penyidik juga memanggil beberapa saksi, termasuk rekan korban yang sempat mengetahui rencana pertemuan dengan pelaku.
Reaksi Publik dan Pihak Kampus
Kabar ini menyebar luas di media sosial dan menimbulkan beragam reaksi. Banyak masyarakat merasa kecewa dan marah karena pelaku adalah tokoh agama yang seharusnya menjadi panutan. Beberapa pihak meminta agar kasus ini ditangani secara transparan dan tidak ditutup-tutupi hanya karena status sosial pelaku.
Sementara itu, pihak kampus tempat korban menempuh pendidikan telah memberikan pernyataan resmi. Mereka menyatakan siap mendampingi korban secara hukum dan psikologis. Pihak kampus juga mengutuk segala bentuk kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan pendidikan.
Pentingnya Perlindungan bagi Mahasiswa
Kasus ini menjadi alarm bagi institusi pendidikan untuk meningkatkan perlindungan terhadap mahasiswanya. Banyak yang menilai, bimbingan akademik maupun keagamaan seharusnya dilakukan di lingkungan terbuka dan aman, bukan di tempat-tempat yang rawan penyalahgunaan wewenang.
Tak hanya itu, penting bagi mahasiswa untuk memahami hak-haknya, termasuk hak untuk menolak ajakan yang mencurigakan dari siapapun, meskipun itu datang dari tokoh yang dihormati.
Kesimpulan: Hukum Harus Berdiri Tegak
Skandal yang melibatkan ustaz ternama di Medan ini menunjukkan bahwa kekerasan seksual bisa terjadi di mana saja, bahkan dari sosok yang tak terduga. Orang tua korban telah bertindak cepat dan tegas, memberikan contoh bahwa setiap bentuk pelecehan harus dilawan dengan jalur hukum.
Kini, publik menantikan proses hukum yang adil dan transparan. Harapannya, keadilan benar-benar ditegakkan dan kasus seperti ini tidak terulang lagi.