Pada Selasa pagi, warga Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), dikejutkan oleh gempa bumi bermagnitudo 4,3. Gempa terjadi pada pukul 06.22 WITA dan sempat membuat sebagian warga berhamburan keluar rumah. Informasi ini disampaikan langsung oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui situs resminya.

Pusat gempa berada di laut, tepatnya 45 kilometer barat daya Kabupaten Bima, dengan kedalaman 10 kilometer. Berdasarkan data yang dirilis BMKG, gempa ini tidak berpotensi tsunami. Namun, getarannya dirasakan cukup kuat oleh warga di sekitar Bima dan Dompu.


Respons Cepat Warga dan Pemerintah

Begitu merasakan guncangan, warga langsung bereaksi cepat. Banyak dari mereka yang memilih keluar rumah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Meski tidak berlangsung lama, gempa ini cukup membuat panik, terutama bagi anak-anak dan lansia.

Sementara itu, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB segera melakukan pemantauan di lapangan. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa atau kerusakan bangunan yang signifikan. Tim gabungan dari BPBD, TNI, dan Polri tetap bersiaga untuk mengantisipasi gempa susulan.


BMKG: Gempa Akibat Aktivitas Sesar Lokal

Menurut keterangan resmi BMKG, gempa tersebut terjadi akibat aktivitas sesar lokal di wilayah Bima. Aktivitas seismik di daerah ini memang tergolong aktif, sehingga masyarakat diimbau tetap waspada namun tidak panik.

BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, terutama yang beredar di media sosial. Untuk mendapatkan info akurat dan terkini, masyarakat disarankan mengikuti kanal resmi BMKG.


Warga Diminta Tetap Waspada

Meskipun gempa kali ini tidak menyebabkan kerusakan besar, para ahli menyarankan agar warga tetap meningkatkan kewaspadaan. Perlu diketahui bahwa wilayah NTB termasuk dalam zona rawan gempa karena berada di jalur pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia.

Sebagai langkah antisipasi, warga diimbau untuk memeriksa struktur bangunan rumah, menyiapkan tas darurat, serta memahami titik kumpul evakuasi di lingkungan masing-masing.


Penutup: Pentingnya Edukasi dan Kesiapsiagaan

Peristiwa gempa M4,3 di Bima mengingatkan kita akan pentingnya edukasi kebencanaan. Dengan pengetahuan dan persiapan yang memadai, dampak dari gempa bisa diminimalkan. Pemerintah daerah dan lembaga terkait diharapkan terus mengedukasi masyarakat, terutama di daerah rawan gempa.

Meski gempa ini berskala ringan, tetap menjadi pengingat bahwa kita harus selalu siaga. Alam tak bisa diprediksi, namun kesiapan adalah kunci keselamatan.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *