
Kunjungan Menteri AHY Disambut Teknologi Hijau
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyatakan kekagumannya terhadap teknologi pengolahan sampah menjadi listrik di Kota Surabaya. Dalam kunjungannya ke fasilitas pengelolaan sampah tersebut, AHY menilai bahwa sistem ini merupakan salah satu solusi nyata dalam mengatasi permasalahan lingkungan sekaligus mendukung pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
Menurut AHY, kota-kota lain di Indonesia dapat mencontoh apa yang telah dilakukan Surabaya. Sistem pengolahan sampah ini tidak hanya berfungsi untuk mengurangi volume limbah, tetapi juga mampu mengonversi sampah menjadi energi yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Teknologi ini mencerminkan kemajuan dalam pengelolaan lingkungan dan semangat kolaboratif antara pemerintah daerah dan masyarakat.
Sampah Jadi Listrik: Teknologi Waste to Energy
Fasilitas yang dikunjungi Menteri AHY menggunakan metode Waste to Energy (WtE) untuk mengubah sampah menjadi energi listrik. Setiap harinya, ratusan ton sampah dikelola dan diproses menjadi sumber daya energi yang bersih. Ini menjadi langkah besar dalam mengurangi ketergantungan terhadap Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan menekan emisi karbon.
Dalam prosesnya, sampah organik maupun anorganik melalui serangkaian tahapan pemrosesan, seperti pemilahan, pembakaran terkontrol, dan konversi panas menjadi energi listrik. Teknologi ini dinilai efisien dan mampu mendukung ketahanan energi di tingkat lokal. Tak hanya menjadi solusi teknis, sistem ini juga membawa dampak positif terhadap sosial dan ekonomi masyarakat sekitar.
Surabaya Sebagai Contoh Kota Hijau
Kota Surabaya telah dikenal luas atas keberhasilannya dalam manajemen lingkungan, khususnya pengelolaan sampah. Pemerintah kota setempat menerapkan sistem terpadu yang melibatkan warga dalam proses pemilahan sampah dari rumah, mendukung keberadaan bank sampah, dan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan.
Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari komitmen pemerintah daerah dan dukungan komunitas lokal. AHY menekankan pentingnya kolaborasi seperti ini untuk menciptakan kota berkelanjutan. Ia juga mengapresiasi langkah-langkah inovatif yang dilakukan Pemkot Surabaya dalam mempercepat transformasi ke arah ekonomi hijau.
Dukungan Pemerintah Pusat dan Rencana Replikasi
Dalam pernyataannya, AHY menyebut bahwa pemerintah pusat akan terus memberikan dukungan terhadap pengembangan teknologi pengolahan sampah di berbagai daerah. Bentuk dukungan bisa berupa regulasi yang mendukung investasi hijau, insentif fiskal, hingga pelatihan sumber daya manusia.
AHY berharap bahwa model seperti yang dilakukan Surabaya bisa direplikasi di kota-kota besar lainnya seperti Jakarta, Bandung, dan Medan. Menurutnya, setiap kota memiliki potensi untuk menerapkan sistem serupa, tergantung pada kemauan politik dan dukungan masyarakat.
Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan
Melalui kunjungan ini, AHY berharap muncul kesadaran kolektif bahwa pengelolaan sampah tidak bisa lagi ditangani dengan cara konvensional. Teknologi seperti Waste to Energy menjadi kebutuhan mendesak dalam membangun kota yang tangguh terhadap perubahan iklim dan krisis energi.
Surabaya, dengan segala keterbatasannya, telah membuktikan bahwa transformasi itu mungkin. Harapan besar pun disematkan agar kota-kota lain segera menyusul dan bersama-sama mewujudkan Indonesia yang bersih, sehat, dan mandiri dalam energi.