Kekalahan di kandang selalu menjadi luka bagi tim dan pendukung setia. Kali ini, duka menyelimuti Persebaya Surabaya setelah kalah dari tim tamu Bali United dalam laga lanjutan Liga 1 Indonesia. Kekalahan ini menyisakan catatan penting sekaligus menjadi refleksi bagi tim Bajol Ijo yang belum tampil konsisten musim ini.
Babak Pertama: Tekanan Tinggi dari Bali United
Sejak peluit pertama dibunyikan, Bali United langsung menekan. Tim tamu tampil agresif dan tak memberikan banyak ruang bagi Persebaya untuk mengembangkan permainan. Transisi cepat dari lini tengah ke depan membuat lini pertahanan Persebaya bekerja ekstra keras.
Pada menit ke-24, usaha keras tim tamu membuahkan hasil. Ilija Spasojevic, striker andalan Bali United, sukses menjebol gawang Persebaya lewat sundulan tajam setelah menerima umpan silang dari sisi kanan. Gol ini membuat suasana di Stadion Gelora Bung Tomo mendadak senyap.
Babak Kedua: Upaya Balas yang Gagal Berbuah
Memasuki babak kedua, Persebaya mencoba bangkit. Pelatih melakukan beberapa pergantian pemain guna meningkatkan daya serang. Serangan demi serangan dilancarkan, namun koordinasi antar lini tampak belum maksimal.
Sebaliknya, Bali United tetap disiplin dalam bertahan dan piawai memanfaatkan serangan balik. Pada menit ke-78, Bali United menggandakan keunggulan lewat sepakan keras Rahmat yang tak mampu dibendung kiper Persebaya.
Meskipun Persebaya memperkecil ketertinggalan di menit-menit akhir lewat gol Zulfiandi, waktu tidak cukup untuk menyamakan kedudukan. Skor akhir 1-2 untuk kemenangan Bali United.
Analisis Kekalahan: Konsistensi Masih Jadi PR
Kekalahan ini memperpanjang catatan minor Persebaya dalam laga kandang. Banyak pengamat menilai bahwa inkonsistensi permainan dan lini belakang yang mudah ditembus menjadi penyebab utama. Selain itu, efektivitas penyelesaian akhir juga masih menjadi masalah krusial.
Sebaliknya, Bali United menunjukkan kelasnya sebagai salah satu tim kuat di Liga 1. Mereka tampil kompak, tenang, dan efisien dalam setiap peluang yang ada.
Reaksi Suporter dan Harapan ke Depan
Meski kecewa, para Bonek – sebutan untuk pendukung Persebaya – tetap menunjukkan dukungan luar biasa. Nyanyian dan semangat mereka tak pernah padam sepanjang pertandingan, meski tim kesayangannya tertinggal.
Namun, para suporter juga berharap manajemen dan tim pelatih segera melakukan evaluasi menyeluruh. Karena jika tidak segera dibenahi, posisi Persebaya di klasemen bisa terus terancam.
Kesimpulan: Waktu untuk Bangkit
Kekalahan dari Bali United menjadi pengingat penting bagi Persebaya untuk segera berbenah. Kompetisi masih panjang, dan peluang untuk memperbaiki posisi di klasemen masih terbuka lebar. Dengan dukungan Bonek yang tak pernah surut, saatnya Bajol Ijo bangkit dan menunjukkan taringnya lagi.