Meski sempat menuai kontroversi soal keaslian ijazah, jejak Presiden Joko Widodo sebagai mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) semakin jelas. Menariknya, bukti otentik tak hanya berasal dari kampus, melainkan juga terekam dalam sebuah koran lawas yang terbit pada awal 1980-an.


๐Ÿ“„ Nama Jokowi Muncul di Koran Kedaulatan Rakyat

Baru-baru ini, publik dikejutkan dengan munculnya salinan halaman dari surat kabar Kedaulatan Rakyat edisi tahun 1980. Dalam daftar nama yang lolos seleksi masuk UGM, nama “Joko Widodo” tercantum sebagai peserta yang diterima di Fakultas Kehutanan. Data tersebut dilengkapi dengan nomor pendaftaran 1180501421.

Fakta ini menjadi penanda kuat bahwa Jokowi memang diterima secara sah sebagai mahasiswa UGM angkatan tahun 1980. Lebih lanjut, hal ini sekaligus menepis berbagai tudingan soal legalitas status akademik sang presiden.


๐ŸŽ“ UGM Tegaskan Status Alumnus Jokowi

Menanggapi isu ini, pihak Universitas Gadjah Mada juga angkat bicara. Rektor UGM, Prof. Ova Emilia, menegaskan bahwa Joko Widodo adalah alumni resmi program studi Kehutanan. Ia menambahkan, Jokowi telah menyelesaikan studi S1-nya dan lulus pada tahun 1985.

Bukti akademik seperti ijazah, transkrip nilai, hingga skripsi tercatat rapi di arsip fakultas dan perpustakaan UGM. Bahkan, dokumen skripsinya dapat ditemukan secara publik melalui katalog digital kampus.


๐Ÿ‘ฅ Rekan Seangkatan Juga Bersaksi

Tak hanya dari institusi, klarifikasi juga datang dari teman seangkatan Jokowi. Salah satunya adalah Frono Jiwo, yang mengaku masih ingat betul masa-masa kuliah bersama di Fakultas Kehutanan. Ia menyebutkan bahwa Jokowi dikenal sebagai sosok yang pendiam namun cerdas dan aktif mengikuti kegiatan mahasiswa.

Menurut Frono, bentuk dan jenis ijazah Jokowi serupa dengan miliknya, termasuk tanda tangan rektor serta penggunaan font yang sempat dipermasalahkan di media sosial.


๐Ÿงพ Skripsi Asli, Ijazah Asli

UGM melalui dekan Fakultas Kehutanan, Sigit Sunarta, menambahkan bahwa skripsi Jokowi terdaftar resmi dan bisa diakses. Skripsi berjudul “Studi Tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis di Kota Surakarta” itu dikerjakan pada tahun 1985 dan menjadi salah satu syarat kelulusannya.

Terkait polemik font pada ijazah, UGM menjelaskan bahwa penggunaan font Times New Roman sudah lumrah saat itu, khususnya pada bagian pengesahan skripsi.


โœ… Kesimpulan: Data Tak Pernah Bohong

Dengan munculnya data dari koran lawas, kesaksian dari pihak kampus, serta testimoni teman seangkatan, publik kini bisa melihat bahwa Jokowi memang pernah kuliah dan lulus dari UGM. Tidak hanya itu, dokumentasi yang terekam sejak tahun 1980 membuktikan bahwa segala proses penerimaan dan pendidikan Jokowi di UGM berlangsung sah dan sesuai prosedur.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *