Hujan deras yang mengguyur wilayah Bekasi pada Jumat malam menyebabkan banjir di sejumlah titik, terutama di daerah yang dekat dengan aliran sungai. Yang paling mengkhawatirkan, tinggi muka air di Pintu Air Pejaten 2 (P2C) sempat menyentuh angka 480 cm, level yang tergolong siaga satu.

Bencana ini kembali menyoroti pentingnya sistem drainase dan respons cepat dari pihak berwenang dalam menghadapi cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi.


Curah Hujan Tinggi, Air Langsung Meluap

Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, curah hujan pada Jumat malam mencapai lebih dari 100 mm dalam waktu kurang dari tiga jam. Akibatnya, debit air dari kawasan hulu meningkat tajam, sehingga P2C tak mampu menampung aliran yang masuk.

Kawasan seperti Pondok Gede Permai, Jatiasih, dan Perumahan Villa Nusa Indah menjadi yang paling terdampak. Air mulai naik sejak tengah malam dan mencapai puncaknya pada Sabtu dini hari.


🏘️ Dampak ke Warga: Rumah Terendam, Akses Terputus

Data sementara mencatat lebih dari 500 rumah terendam banjir dengan ketinggian air antara 50–100 cm. Tak hanya itu, akses jalan utama menuju beberapa perumahan sempat terputus karena genangan tinggi.

Beberapa warga bahkan harus mengungsi ke posko darurat yang disiapkan oleh BPBD dan relawan. “Kami tidak sempat menyelamatkan barang-barang karena air datang sangat cepat,” ujar Dedi, warga Jatiasih yang rumahnya terendam hingga pinggang.


🚨 Respons Cepat BPBD dan TNI-Polri

Sebagai respons cepat, BPBD Kota Bekasi langsung mengaktifkan sistem peringatan dini dan menurunkan tim evakuasi. Bantuan logistik dan perahu karet juga telah disebar ke wilayah terdampak. Di sisi lain, aparat TNI dan Polri turut membantu proses evakuasi warga lansia, anak-anak, dan mereka yang memiliki kebutuhan khusus.

Selain itu, Dinas Sosial juga telah mendirikan dapur umum dan pos kesehatan di beberapa titik pengungsian.


📉 Status Muka Air Mulai Turun, Waspada Masih Diperlukan

Pada Sabtu siang, kondisi mulai membaik. Tinggi muka air P2C menurun menjadi 390 cm, namun status siaga masih diberlakukan. Pemerintah mengimbau warga tetap waspada karena potensi hujan susulan masih tinggi, terutama pada malam hari.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem akan terus terjadi hingga akhir pekan. Oleh karena itu, masyarakat diminta tidak lengah dan selalu mengikuti informasi dari sumber resmi.


Kesimpulan: Kesiapsiagaan Harus Jadi Prioritas

Banjir di Bekasi kali ini menjadi peringatan bahwa kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem tidak bisa ditunda. Pemerintah daerah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan harus memperkuat sistem mitigasi bencana.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *