1. Kawah Ijen dan Keajaiban Api Birunya
Kawah Ijen merupakan destinasi yang hampir selalu masuk daftar utama wisatawan ketika berkunjung ke Banyuwangi. Keajaiban blue fire yang muncul pada malam hari menjadi daya tarik yang sulit ditandingi. Fenomena langka ini hanya bisa dilihat sebelum matahari terbit, sehingga pendakian biasanya dimulai tengah malam. Meski jalurnya cukup menanjak, pengalaman mendaki sambil ditemani suasana pegunungan yang tenang membuat perjalanan terasa istimewa.
Saat pagi tiba, warna air kawah yang kehijauan terlihat sangat jelas dari puncak. Kabut dan asap sulfur menambah nuansa dramatis di sekitar kawah. Banyak wisatawan memilih berlama-lama menikmati pemandangan sambil mengabadikan momen melalui kamera. Aktivitas para penambang belerang yang bekerja di bawah kawah juga memberikan gambaran menarik tentang kehidupan lokal di kawasan ini.
2. Taman Nasional Baluran dengan Lanskap Savananya
Taman Nasional Baluran dikenal sebagai “Afrika-nya Jawa Timur” karena bentang savananya yang luas dan eksotis. Satwa liar seperti kijang, merak, dan banteng Jawa sering terlihat berkeliaran bebas di kawasan Bekol. Pemandangan padang rumput yang membentang jauh hingga ke kaki Gunung Baluran menjadikan tempat ini sangat fotogenik, terutama saat matahari terbit atau tenggelam.
Selain savana, Taman Nasional Baluran juga memiliki hutan evergreen yang hijau sepanjang tahun. Di ujung jalur, terdapat Pantai Bama yang tenang dengan air jernih dan hutan mangrove alami. Banyak wisatawan menggabungkan aktivitas melihat satwa, berjalan menyusuri hutan, dan menikmati pantai dalam satu kunjungan, menjadikan Baluran sebagai destinasi alam yang lengkap dan variatif.
3. Pantai Pulau Merah sebagai Ikon Sunset Banyuwangi
Pantai Pulau Merah menjadi pilihan terbaik bagi wisatawan yang ingin menikmati sunset spektakuler di Banyuwangi. Bukit kecil berwarna kemerahan di tengah laut menjadi ciri khas kuat yang membuat pantai ini sangat mudah dikenali. Ombak di pantai ini cukup stabil, sehingga banyak pemula mencoba selancar di sepanjang garis pantai yang luas.
Saat senja tiba, langit berubah menjadi gradasi warna oranye, merah, hingga keemasan yang memantul di permukaan laut. Suasana romantis dan tenang ini sering dimanfaatkan wisatawan untuk bersantai dan menikmati angin pantai. Fasilitas umum di sekitar pantai cukup lengkap, membuat Pulau Merah nyaman dikunjungi keluarga maupun wisatawan muda.
4. Desa Kemiren sebagai Wisata Budaya Autentik
Desa Kemiren menawarkan pengalaman wisata budaya yang mendalam. Sebagai pusat masyarakat Osing, desa ini mempertahankan banyak tradisi lama, mulai dari musik, tarian, hingga kuliner khas. Rumah-rumah adat Osing yang berjejer di sepanjang jalan memberi kesan otentik yang menarik untuk diamati. Wisatawan dapat berinteraksi langsung dengan warga untuk mempelajari sejarah dan adat istiadat mereka.
Pertunjukan seni tradisional seperti Gandrung Osing dan Barong Osing sering menjadi daya tarik utama dalam acara budaya tertentu. Selain itu, wisata kuliner pecel pitik yang dimasak dengan bumbu khas desa ini menjadi favorit para pengunjung. Banyak wisatawan memilih menginap di homestay warga untuk mendapatkan pengalaman budaya yang lebih dekat dan personal.




