Di tengah berbagai wacana internasional mengenai relokasi warga Palestina dari Gaza, tokoh agama dan intelektual Muslim Indonesia, Din Syamsuddin, menyuarakan pandangan yang berbeda. Ia mengusulkan agar Pemerintah Republik Indonesia lebih fokus pada rekonstruksi Gaza daripada sekadar mengikuti narasi relokasi yang ramai dibicarakan.

Menurut Din, relokasi bukan solusi jangka panjang. Justru, hal tersebut dapat menormalisasi penjajahan dan menghapus hak rakyat Palestina atas tanah air mereka sendiri.


🌍 Mengapa Rekonstruksi Lebih Penting dari Relokasi?

Din Syamsuddin menyampaikan bahwa rekonstruksi Gaza adalah langkah kemanusiaan dan politik yang lebih tepat. Ia menegaskan bahwa warga Gaza berhak hidup damai di tanah mereka sendiri, bukan dipindahkan seolah-olah mereka tak punya tempat kembali.

Dari perspektif hukum internasional, Palestina memiliki hak atas kedaulatan tanahnya, dan relokasi justru bisa memperkuat posisi penjajah. Sebaliknya, jika dunia internasional, termasuk Indonesia, berinvestasi pada pembangunan kembali rumah, sekolah, dan fasilitas publik di Gaza, itu akan memberi harapan dan martabat bagi rakyat Palestina.


🇮🇩 Peran Indonesia di Tengah Konflik: Netral Aktif yang Konstruktif

Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki posisi strategis. Din Syamsuddin mendorong agar pemerintah tidak hanya mengirim bantuan kemanusiaan, tapi juga menginisiasi diplomasi pembangunan kembali Gaza lewat jalur multilateral.

Indonesia, katanya, bisa bekerja sama dengan organisasi internasional seperti PBB, OKI, atau bahkan membentuk koalisi khusus negara-negara Asia untuk menggalang dana dan tenaga ahli guna membangun Gaza secara konkret.

Dengan begitu, Indonesia tak hanya tampil sebagai penonton atau donatur sementara, melainkan sebagai aktor nyata dalam proses perdamaian dan kemanusiaan.


🏗️ Rekonstruksi Gaza: Bukan Mimpi, Tapi Keniscayaan

Meski tantangannya besar, rekonstruksi Gaza bukan hal mustahil. Banyak lembaga kemanusiaan dunia siap membantu, dan teknologi pembangunan modern dapat mempercepat proses tersebut. Din Syamsuddin percaya, jika dikelola dengan niat tulus dan strategi tepat, rekonstruksi dapat dimulai meski konflik belum sepenuhnya usai.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa dukungan terhadap Gaza bukan hanya isu politik, tetapi amanah moral umat manusia, terlebih bagi bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi keadilan dan kemanusiaan.


📝 Kesimpulan: Rekonstruksi Gaza Adalah Jalan Kemanusiaan yang Bermartabat

Dalam situasi yang serba rumit seperti di Gaza, Din Syamsuddin mengingatkan kita semua bahwa memindahkan bukan menyelesaikan, melainkan menghindar dari masalah. Sebaliknya, membantu membangun kembali Gaza adalah bentuk nyata solidaritas dan keberpihakan pada kemanusiaan.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *