Terletak di kawasan kompleks Percandian Muarojambi, Candi Kedaton bukan hanya peninggalan sejarah, tetapi juga pusat peradaban spiritual. Tahun ini, tempat bersejarah ini kembali menjadi sorotan dengan diselenggarakannya perayaan Waisak bersama secara khidmat dan meriah.

Waisak, yang merupakan hari besar umat Buddha untuk memperingati kelahiran, pencerahan, dan wafatnya Siddhartha Gautama, menjadi momentum penuh makna yang dirayakan secara nasional maupun lokal. Namun, suasana Waisak di Candi Kedaton membawa nuansa yang berbeda: sakralitas dalam balutan sejarah.


🕯️ Ritual Waisak Penuh Makna di Tengah Situs Bersejarah

Perayaan Waisak di Candi Kedaton dimulai sejak pagi hari, dengan rangkaian ritual meditasi, pradaksina (mengelilingi candi), pembacaan paritta, dan pelepasan lampion serta satwa. Umat Buddha dari berbagai daerah datang untuk merayakan momen ini secara bersama-sama.

Selain itu, suasana candi yang tenang dan dikelilingi pepohonan rindang membuat ritual berlangsung khusyuk dan damai. Para peserta terlihat penuh khidmat saat mengikuti prosesi, sembari mengenang nilai-nilai luhur Buddha: cinta kasih, kesederhanaan, dan kedamaian.


🌍 Waisak sebagai Ajang Toleransi dan Persatuan

Menariknya, perayaan Waisak di Candi Kedaton tidak hanya dihadiri umat Buddha, tetapi juga masyarakat umum, tokoh lintas agama, dan wisatawan lokal maupun mancanegara. Hal ini menunjukkan bahwa Jambi, khususnya wilayah Muarojambi, menjunjung tinggi nilai keberagaman dan toleransi.

Dengan menghadirkan seni budaya daerah, seperti tarian tradisional dan pertunjukan musik gamelan, perayaan ini sekaligus menjadi ajang promosi kearifan lokal yang berpadu harmonis dengan nilai-nilai keagamaan.


📸 Destinasi Wisata Religi yang Perlu Diangkat Lebih Tinggi

Seiring meningkatnya minat wisata religi dan budaya, Candi Kedaton memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata spiritual unggulan di Indonesia. Keindahan arsitektur kuno, suasana yang menenangkan, serta nilai sejarah yang tinggi membuat tempat ini sangat layak dikunjungi, apalagi saat perayaan besar seperti Waisak.

Dengan dukungan pemerintah dan pelestarian yang berkelanjutan, Candi Kedaton bisa menjadi ikon wisata spiritual dan sejarah Jambi di mata dunia.


Kesimpulan: Candi Kedaton, Simbol Harmoni dan Kedamaian

Perayaan Waisak di Candi Kedaton adalah contoh nyata bagaimana warisan sejarah bisa bersinergi dengan nilai-nilai spiritual modern. Di tengah dunia yang serba cepat dan penuh perbedaan, momen seperti ini menjadi pengingat pentingnya hidup dalam damai dan toleransi.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *