
Penemuan Mayat Picu Kecurigaan soal Motif dan Latar Belakang Korban
Sebuah penemuan mayat pria di Kali Angke, Jakarta Barat, mengejutkan warga sekitar dan menjadi perhatian serius pihak kepolisian. Mayat tersebut ditemukan dalam kondisi mengenaskan, mengambang di aliran sungai, dengan membawa dua kartu identitas berbeda. Kasus ini pun langsung menyulut pertanyaan tentang siapa sebenarnya korban dan apa penyebab kematiannya.
Peristiwa itu terjadi pada pagi hari ketika seorang warga sedang melintasi jembatan yang berada di dekat lokasi kejadian. Ia melihat ada tubuh manusia mengapung di permukaan air dan segera melapor ke pihak berwenang. Polisi bersama tim pemadam kebakaran datang ke lokasi untuk mengevakuasi jenazah dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Menurut keterangan dari pihak kepolisian, korban merupakan seorang pria dewasa yang diperkirakan berusia antara 35 hingga 45 tahun. Yang mengejutkan, saat pemeriksaan ditemukan dua kartu tanda penduduk (KTP) yang berbeda dalam dompet korban. Keduanya menampilkan wajah yang sama, tetapi dengan nama dan alamat berbeda. Fakta ini membuat proses identifikasi menjadi semakin rumit.
Polisi Fokus pada Penyelidikan Identitas Asli
Kepolisian dari Polsek Cengkareng menyampaikan bahwa pihaknya sedang melakukan penelusuran terhadap dua identitas tersebut. Petugas juga akan mengunjungi alamat yang tertera dalam KTP dan menghubungi pihak-pihak yang mungkin mengenal korban.
“Kami masih mendalami kasus ini, terutama terkait keberadaan dua identitas yang dimiliki korban. Ini bisa jadi terkait kasus penipuan, pelarian, atau upaya untuk menyembunyikan identitas,” kata Kapolsek Cengkareng saat memberikan keterangan pers.
Korban telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi. Dari pemeriksaan luar, tidak ditemukan tanda-tanda luka berat atau kekerasan fisik yang mencolok. Namun, pihak forensik akan memberikan hasil lebih lanjut untuk memastikan penyebab kematian.
Warga Resah dan Harap Fakta Segera Terungkap
Warga sekitar lokasi kejadian menyatakan rasa khawatir mereka terhadap insiden ini. Sebagian menduga bahwa korban mungkin terkait dengan aktivitas mencurigakan. Namun, tidak sedikit pula yang menganggap ini sebagai peristiwa tragis dari seseorang yang sedang dalam kondisi tertekan atau pelarian.
“Sungguh aneh, punya dua KTP seperti itu. Kami khawatir ada hal-hal yang tidak kami ketahui terjadi di lingkungan kami,” ujar Toni, warga sekitar Kali Angke.
Polisi juga mengimbau masyarakat yang mengenali korban atau merasa kehilangan anggota keluarga agar segera menghubungi pihak berwenang. Dengan bantuan masyarakat, diharapkan identitas korban dapat diketahui dan misteri kematiannya segera terpecahkan.
Saat ini, proses penyelidikan masih berlangsung dan pihak berwenang terus mengumpulkan informasi dari TKP serta data yang dimiliki untuk mengungkap secara lengkap siapa korban tersebut dan apa yang terjadi sebelum kematiannya.