patneshek.com – Dompu, Nusa Tenggara Barat – Sebanyak 16 warga di Kabupaten Dompu mengalami gejala mual, muntah, dan pusing setelah mengonsumsi es boba saat berbuka puasa. Insiden ini terjadi pada Senin (4/3) dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat mengenai keamanan makanan dan minuman yang dijual di bulan Ramadan.

Kronologi Kejadian

Menurut laporan warga, mereka membeli es boba dari sebuah pedagang kaki lima yang biasa berjualan di kawasan pasar Ramadan di Dompu. Minuman tersebut dikonsumsi menjelang berbuka puasa. Tak lama setelahnya, beberapa orang mulai merasakan gejala tidak nyaman, seperti mual, muntah, pusing, dan sakit perut.

Seorang warga yang menjadi korban, Rina (34), mengaku awalnya tidak menyangka gejala yang ia alami berasal dari es boba yang dikonsumsinya. “Saya pikir hanya masuk angin, tapi setelah anak saya juga mengalami hal yang sama, saya mulai curiga dengan minuman yang kami beli,” ungkapnya.

Penanganan Medis

Setelah menerima laporan adanya dugaan keracunan massal, pihak Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu segera melakukan penanganan. Para korban langsung mendapat pertolongan medis, seperti pemberian cairan infus dan obat untuk meredakan gejala yang dialami.

Kepala Dinas Kesehatan Dompu, dr. Ahmad Rizal, menyatakan bahwa pihaknya telah mengambil sampel es boba yang dikonsumsi para korban untuk diuji di laboratorium. “Kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut guna mengetahui penyebab pasti keracunan ini. Bisa jadi ada kontaminasi bakteri atau penggunaan bahan yang tidak layak,” ujarnya.

Dugaan Penyebab Keracunan

Hingga saat ini, penyebab pasti insiden ini masih dalam penyelidikan. Namun, beberapa dugaan sementara muncul, di antaranya:

  1. Kualitas Air yang Digunakan – Es batu yang digunakan dalam minuman mungkin berasal dari sumber yang tidak higienis.
  2. Bahan Tambahan Berbahaya – Pewarna, pemanis buatan, atau bahan lain yang digunakan dalam boba mungkin mengandung zat berbahaya.
  3. Penyimpanan dan Kebersihan – Kurangnya kebersihan dalam proses pembuatan es boba bisa menyebabkan kontaminasi bakteri.

Imbauan kepada Masyarakat

Dengan adanya kejadian ini, Dinas Kesehatan Dompu mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih makanan dan minuman saat berbuka puasa. Beberapa langkah pencegahan yang disarankan antara lain:

  • Memastikan makanan dan minuman yang dibeli berasal dari penjual yang menjaga kebersihan.
  • Menghindari produk yang terlihat mencurigakan atau berbau tidak sedap.
  • Memilih minuman yang dibuat dengan bahan alami tanpa tambahan pewarna atau pemanis berlebihan.
  • Jika mengalami gejala keracunan, segera mencari pertolongan medis untuk menghindari kondisi yang lebih serius.

Langkah Hukum dan Pengawasan

Pihak berwenang saat ini tengah melakukan investigasi lebih lanjut terhadap pedagang yang menjual es boba tersebut. Jika terbukti menggunakan bahan yang tidak layak konsumsi, penjual dapat dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Dinas Kesehatan dan BPOM setempat juga akan meningkatkan pengawasan terhadap makanan dan minuman yang dijual selama bulan Ramadan untuk mencegah kejadian serupa terulang.

Kesimpulan

Kasus dugaan keracunan es boba di Dompu ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap makanan dan minuman yang dikonsumsi, terutama saat Ramadan. Pemerintah diharapkan semakin memperketat pengawasan demi memastikan keamanan pangan bagi masyarakat. Dengan langkah pencegahan yang tepat, kejadian seperti ini bisa diminimalkan sehingga masyarakat dapat menjalani ibadah puasa dengan aman dan nyaman.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *